©pexels
Risk event adalah salah satu hal yang harus diketahui oleh setiap perusahaan, terutama yang memegang peran sebagai Project Manager. Jangan sampai ketika sudah menjalankan sebuah proyek, Anda belum memperhitungkan risk event yang kemungkinan akan memengaruhi proyek tersebut.
Lantas, apa sih yang dimaksud dengan risk event itu? Mari simak penjelasan lengkapnya di bawah ini agar proyek yang akan Anda pegang dapat berjalan dengan lancar!
Apa yang Dimaksud dengan Risk Event?
Risk event adalah peristiwa atau kejadian tertentu yang dapat secara negatif atau positif memengaruhi peluang proyek untuk memenuhi target yang sudah ditentukan sebelumnya. Risk event dapat berupa suatu momen yang berdiri sendiri atau serangkaian keadaan yang dapat berdampak pada jalannya sebuah proyek. Sebagai contoh, kemungkinan pemasok yang Anda pilih sebelumnya mengalami kebangkrutan dan alhasil pasokan akan terlambat dikirim, atau anggota penting dari proyek jatuh sakit dan tidak bisa melanjutkan pekerjaannya.
Risk event termasuk ke dalam proses manajemen risiko yang biasanya sudah disiapkan oleh Project Manager. Tim proyek dapat mengidentifikasi risiko yang kemungkinan akan terjadi dan kemudian bekerja untuk mengelolanya sehingga dampak yang terjadi pada proyek tersebut dapat dikurangi atau dihindari. Anda dapat membuat rencana mitigasi, dan jika terjadi risiko yang positif, Anda harus dapat memanfaatkannya semaksimal mungkin.
Apa yang Dimaksud dengan Manajemen Risiko?
Seperti yang sudah dijelaskan di atas, risk event termasuk ke dalam proses manajemen risiko. Untuk memahami risk event secara lebih dalam, maka ada baiknya jika kamu mempelajari apa yang dimaksud dengan manajemen risiko.
Sifat dari risiko bisnis itu sendiri tidak pasti dan sebagian besar mengakibatkan kerugian. Risiko bisnis merupakan suatu keadaan yang tidak diinginkan oleh para pelaku bisnis, tetapi risiko bisnis itu sendiri selalu tidak dapat dihindari. Risiko ini biasanya muncul karena pelaku usaha itu sendiri, dan bisa muncul karena aktivitas dan keputusan yang diambil dalam aktivitas rutin sehari-hari.
Manajemen risiko sendiri merupakan metode yang logis dan sistematis untuk mengidentifikasi, mengukur, menentukan sikap, menetapkan solusi, dan memantau pelaporan risiko yang terjadi di setiap aktivitas atau proses dalam sebuah proyek. Fungsi dari proses manajemen risiko adalah untuk mengatasi risiko yang kemungkinan akan dihadapi di dalam suatu proyek. Jadi, jangan sampai Anda menjalankan proyek tanpa melakukan manajemen risiko terlebih dahulu.
Baca Juga: 5 Ide Hadiah Gathering untuk Anda dan Rekan Kerja
Faktor yang Harus Diperhatikan Dalam Manajemen Risiko
Menurut COSO (Committee of Sponsoring Organizations of the Treadway Commission), ada delapan faktor yang terkait dalam manajemen risiko sebuah perusahaan, antara lain:
1. Lingkungan Internal
Faktor pertama yang harus diperhatikan dalam manajemen risiko adalah lingkungan internal perusahaan. Mulai dari filosofi manajemen risiko, integritas, perspektif risiko, risk-appetite (penerimaan risiko), nilai-nilai etika, struktur organisasi, hingga pendelegasian wewenang yang dilakukan oleh perusahaan harus diperhatikan dalam pembuatan manajemen risiko.
2. Tujuan yang Ingin Dicapai
Faktor selanjutnya adalah tujuan yang ingin dicapai. Dengan mengetahui tujuan yang ingin dicapai, risiko dapat diidentifikasi, diakses, dan dikelola sesuai dengan tujuan tersebut. Kita dapat mengklasifikasikan tujuan tersebut menjadi dua, yaitu tujuan strategis yang fokus pada realisasi visi dan misi dan tujuan kegiatan yang mengarah pada kegiatan seperti operasi, pelaporan, dan kepatuhan.
3. Identifikasi Kejadian
Dengan mengidentifikasi kejadian, Anda dapat mengetahui risiko potensial yang dapat memengaruhi strategi atau pencapaian tujuan organisasi. Peristiwa yang tidak pasti tersebut memang dapat berdampak positif (peluang), tetapi biasanya hal yang sebaliknya sering terjadi alias berdampak negatif (risiko).
Baca Juga: Cara Mempromosikan Produk dengan Efektif: Online vs Offline
4. Penilaian Risiko
Faktor ini menilai sejauh mana kejadian atau situasi dapat mengganggu proyek untuk mencapai tujuan yang sudah ditentukan. Besaran dampak dapat dianalisis melalui dua perspektif, yaitu kemungkinan (tendency atau peluang) dan dampak atau konsekuensi (besarnya realisasi risiko).
5. Respon Terhadap Risiko
Sebuah perusahaan harus menentukan sikap terhadap hasil penilaian risiko. Respon ini dapat berupa cara menghindari risiko, cara mengurangi risiko, cara mengatasi risiko, serta cara menerima risiko, tergantung dari risiko yang dihadapi di dalam sebuah proyek.
6. Pengendalian
Faktor ini berperan dalam perumusan kebijakan dan prosedur untuk memastikan bahwa respon terhadap risiko dapat dilakukan secara efektif. Kegiatan pengendalian tersebut dapat berupa pembuatan kebijakan dan prosedur, pengamanan aset organisasi, pendelegasian wewenang dan pemisahan fungsi, serta pengawasan atasan.
7. Informasi dan Komunikasi
Fokus dari faktor ini adalah bagaimana cara menyampaikan informasi yang relevan kepada pihak terkait melalui media komunikasi yang mudah dan tepat. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penyampaian informasi dan komunikasi adalah kualitas informasi, arah komunikasi, dan alat komunikasi.
Baca Juga: 5 Cara Menyelesaikan Masalah dalam Organisasi
8. Pemantauan
Faktor terakhir adalah pemantauan, yang harus dilakukan secara terus menerus (ongoing evaluation) atau secara terpisah (separate evaluation). Proses pemantauan perlu diperhatikan dengan saksama dan detail, seperti jika adanya kekurangan pelaporan yang tidak lengkap atau bahkan berlebihan (tidak relevan).
Demikian penjelasan mengenai risk event yang dapat kami sampaikan. Jika Anda ingin mencapai target proyek seperti yang sudah ditentukan sebelumnya, salah satu cara yang bisa dilakukan adalah dengan memberikan penghargaan kepada karyawan yang berperan penting dalam melaksanakannya. Salah satunya dengan memberikan Sodexo Gift Pass.
Sodexo Gift Pass menjadi salah satu bentuk reward yang dapat diberikan kepada karyawan Anda. Ada berbagai keuntungan yang bisa didapatkan dengan memilih Sodexo Gift Pass. Seperti, menentukan jumlah nominal voucher hingga beragam produk yang bisa dibeli karena dapat digunakan untuk berbelanja di lebih dari 560 merchant dan 23.300 outlet. Semoga penjelasan mengenai risk event yang kami bagikan dapat membantu Anda, ya!