Cara-Membangun-Inovasi-dalam-Organisasi

4 Cara Membangun Inovasi dalam Organisasi

Oktober 26, 2021

Inovasi dalam organisasi menjadi salah satu hal bermanfaat yang dapat Anda terapkan untuk pekerjaan sendiri. Mungkin dari segi kata “inovasi” dan “organisasi” sendiri, Anda sudah dapat memahami apa artinya.

Namun bagaimana dengan pengertian yang sebenarnya? Kemudian, bagaimana cara membangun inovasi dalam organisasi? Tanpa perlu berlama-lama, simak informasi dari Pluxee di bawah ini.

Pengertian Inovasi dalam Organisasi

Inovasi dalam organisasi adalah suatu hal baru berupa apapun yang dapat terjadi di dalam suatu organisasi. Baik organisasi formal atau informal. Inovasi ini selalu berbentuk proses perubahan yang memberikan kemajuan bagi organisasi tersebut.

Walaupun memberikan dampak positif, membuat inovasi untuk organisasi sama sekali tidak mudah. Ada berbagai rintangan dan hambatan yang dapat terjadi ketika ingin melakukan inovasi. Tenang saja, itu merupakan hal yang wajar. Apapun jenis perubahannya, pasti selalu ada tantangan yang harus diselesaikan.

Kemampuan organisasi untuk berinovasi menjadi syarat utama agar mampu mencapai keberhasilan dalam pemanfaatan sumber daya manusia dan teknologi baru. Proses inovasi di dalam organisasi berlangsung sesuai dengan apa yang ingin dicapai.

Cara Membangun Inovasi Dalam Organisasi

Ada beberapa tahap dalam membangun inovasi dalam organisasi. Berikut penjelasan selengkapnya.

1.   Tahap Permulaan Pengetahuan dan Kesadaran

Inovasi harus disadari sebagai suatu ide atau material yang dapat diterima oleh penerimanya. Sebelum memulai itu, inovasi dapat terlihat sebagai salah satu upaya untuk menyelesaikan masalah yang ada. Keputusan untuk membuat inovasi ini wajib disadari oleh seluruh orang di dalam organisasi. Apalagi dengan persaingan yang ada, sudah pasti pimpinan organisasi tidak ingin organisasinya ketinggalan dari yang lain.

2.   Tahap Pembentukan Sikap Terhadap Inovasi

Sekarang waktunya membentuk sikap terhadap inovasi. Ada dua hal dari sikap yang dapat dirasakan oleh anggota organisasi:

Sikap terbuka dengan mau mempertimbangkan inovasi, mempertanyakan inovasi, dan meyakini bahwa inovasi tersebut mampu meningkatkan kemampuan organisasi.
Memiliki persepsi tentang potensi inovasi tersebut. Biasanya ditandai dengan meyakini organisasi mampu menggunakan inovasi tersebut. Selain itu komitmen untuk siap menghadapi timbulnya masalah ketika penerapan inovasi dijalankan.

3.   Tahap Pembentukan Pengambilan Keputusan

Inovasi yang sudah dijalankan akan mendapatkan feedback dari berbagai individu yang ada di dalam organisasi. Langkah ini dilakukan untuk melihat apakah inovasi itu dapat diterima atau tidak di dalam organisasi. Kalau memang inovasi ini membawa manfaat besar, maka seharusnya diterapkan terus. Sebaliknya, jika ternyata dianggap tidak bermanfaat, maka ditolak saja. Seluruh anggota organisasi harus ikut dalam tahap ini agar hasilnya adil.

4.   Tahap Implementasi

Tahap implementasi menjadi langkah selanjutnya ketika mulai menerapkan inovasi. Ada dua langkah yang bisa dilakukan, yakni:

  • Langkah awal: Langkah ini dimulai dengan organisasi yang menerapkan sebagian dari inovasi tersebut. Contohnya seperti menjalankan sebuah inovasi yang hanya diterapkan di satu divisi. Berangkat dari cara itu, maka inovasi tersebut dapat berlaku untuk semua divisi.
  • Langkah Lanjutan: Jika penerapan awal dari inovasi itu berhasil dan para anggota organisasi memahami pengalaman serta tahu cara menerapkannya, maka tinggal dilanjutkan saja.

Jadi itulah cara membangun inovasi dalam organisasi. Inovasi bisa didapatkan dalam beberapa bentuk, salah satunya memberikan reward kepada para anggota organisasi yang berprestasi. Pluxee menghadirkan voucher Pluxee eVoucher yang dapat digunakan di banyak situs belanja online dan offline Indonesia di lebih dari 320 merchant serta 18.300 outlet. Anggota organisasi Anda pasti semakin semangat untuk berkarya setelah mendapatkan Pluxee eVoucher. Kunjungi Pluxee untuk mendapatkan voucher ini sekarang juga!