Reward-dan-Punishment-untuk-Motivasi-Karyawan

Reward dan Punishment, Mana yang Lebih Memotivasi?

Februari 19, 2022

Reward dan punishment adalah dua bentuk metode dalam memotivasi karyawannya dalam upaya meningkatkan kinerja karyawan dan pengembangan suatu perusahaan.

Tujuan pemberian reward dan punishment kepada karyawan memang sama, tapi bentuknya berbeda-beda. Karyawan yang mendapatkan reward belum tentu memiliki tingkat motivasi yang sama dengan karyawan yang mendapatkan punishment.

Manakah yang lebih memotivasi karyawan antara reward dan punishment? Pluxee akan menjawab pertanyaan tersebut dengan lengkap di artikel ini.

Faktor-faktor dalam Memotivasi Karyawan

Faktor-faktor-dalam-memotivasi-karyawan

©pexels

Sebelum memahami lebih dalam, Anda harus mengetahui beberapa faktor yang dapat meningkatkan motivasi karyawan. Berikut adalah faktor-faktornya:

1. Motivasi Intrinsik

Motivasi intrinsik adalah motivasi yang berasal dari dalam diri seorang individu seperti pencapaian atau milestone yang sudah dicapai, kepuasan pribadi, dan keinginan untuk belajar dan berkembang.

2. Motivasi Ekstrinsik

Untuk motivasi ekstrinsik ini merupakan motivasi yang berasal dari faktor eksternal seperti reward dan punishment yang diberikan oleh pihak lain.

Reward dan Punishment adalah Bentuk Pengakuan Kepada Karyawan

Sebelum mengetahui lebih lanjut tentang tingkat motivasi antara metode reward dan punishment, alangkah baiknya kita mengetahui kedua istilah ini. Pengertian reward adalah apresiasi atau penghargaan yang diberikan kepada karyawan atas dedikasi, kerja keras atau achievement yang telah dicapai. Selain hasil pekerjaan, karyawan juga berhak mendapatkan reward karena etos kerjanya. Contoh reward adalah pemberian insentif kepada karyawan yang telah berhasil mencapai target penjualan dalam satu bulan.

Berbeda dengan reward, punishment diartikan sebagai hukuman atau sanksi dari perusahaan kepada karyawan. Hukuman diberikan karena karyawan yang tidak mampu menyelesaikan pekerjaannya atau melanggar peraturan selama bekerja. Pemberian hukuman tidak boleh sembarangan, tapi harus dilakukan berdasarkan aturan tertulis, salah satunya adalah kontrak kerja. Punishment tidak melulu berupa teguran, bisa juga potong gaji, potong waktu cuti, atau skors.

Baik reward maupun punishment, keduanya merupakan bentuk pengakuan (recognition) perusahaan terhadap karyawan. Jika ada karyawan yang melakukan pelanggaran, lebih baik dia mendapatkan punishment daripada diacuhkan. Tanpa adanya punishment, karyawan akan terus mengulangi kesalahannya dan berpotensi merugikan perusahaan pada masa depan.

Reward membuat karyawan merasa diakui atas kerja keras atau etos kerjanya. Tidak hanya itu, karyawan juga bisa lebih percaya kepada perusahaan tempatnya bekerja. Rasa kepercayaan yang dibangun melalui reward, meskipun sekadar apresiasi, membuat karyawan memberikan kinerja atau performa yang lebih baik kepada perusahaan.

Setiap perusahaan hendaknya memberlakukan sistem reward and punishment ini kepada karyawan sebagai bentuk rekognisinya. Karyawan juga manusia dan recognition adalah salah satu kebutuhan yang harus dipenuhi oleh perusahaan tempatnya bekerja.

Reward dan Punishment untuk Motivasi Karyawan

Tunjangan Karyawan

©pexels

Pertanyaannya, manakah yang lebih memotivasi karyawan antara reward dan punishment yang diberikan perusahaan? Jawaban atas pertanyaan ini berkaitan dengan kinerja otak manusia dalam menghadapi reward atau punishment selama bekerja.

Jika ingin memberikan motivasi kepada karyawan agar bekerja lebih baik, reward lebih efektif dibandingkan punishment. Saat mendengar iming-iming reward di awal bekerja, otak karyawan berusaha untuk memikirkan ribuan cara untuk mendapatkannya. Karyawan mengharapkan hasil terbaik selama bekerja, sehingga otak memberikan sinyal bagi tubuh untuk mencapai reward tersebut.

Namun, punishment juga lebih efektif jika tujuannya adalah menghalangi karyawan agar tidak melakukan kesalahan. Ini juga berkaitan dengan cara kerja otak karyawan yang cenderung menghindari pelanggaran selama bekerja. Mereka sebisa mungkin berusaha agar tidak melakukan kesalahan saat bekerja, karena otak juga memberikan sinyal untuk mewaspadai pelanggaran yang mungkin dilakukan.

Perusahaan juga harus objektif dalam memberikan reward dan punishment kepada karyawannya. Karyawan yang baru mulai bekerja harus diberikan iming-iming reward agar motivasi saat bekerja semakin meningkat. Ingatkan pula tentang punishment agar mereka terhindar dari pelanggaran yang berpotensi membahayakan karier.

Cara Memberikan Reward dan Punishment

Setelah mengetahui mana yang lebih baik diantara keduanya, terdapat beberapa cara yang dilakukan perusahaan dalam memberikan reward dan punishment kepada karyawannya, diantaranya sebagai berikut.

1. Memberikan Pujian Secara Tulus

Ketika ada seorang karyawan yang telah berhasil mencapai target atau prestasi dalam suatu hal, tentunya hal pertama yang akan dilakukan oleh atasan adalah memberikannya pujian atas pencapaiannya. Pujian yang tulus dapat membuat karyawan merasa terapresiasi secara lisan dan berkesan langsung terhadap perasaannya.

2. Memberikan Penghargaan

Tak jarang perusahaan memberikan penghargaan atau imbalan tahunan kepada para karyawannya yang sudah berhasil melakukan tanggung jawabnya dengan sangat baik atau melampaui target tertentu. Penghargaan ini dapat mengapresiasi mereka atas hasil kerja keras dan kegigihannya dalam bekerja.

3. Merayakan Keberhasilan Atas Kerja Tim

Kali ini jika terdapat tim di sebuah perusahaan yang berhasil mencapai sesuatu hal, maka Anda bisa merayakannya secara bersama-sama seperti pergi liburan bersama atau mengadakan acara makan bersama. Kegiatan ini perlu dilakukan sebagai bentuk penghargaan diri atas jerih payah bersama yang telah dilakukan sekaligus meningkatkan kekompakan antar anggota tim.

4. Memberikan Hadiah atau Bonus

Hadiah atau bonus bisa menjadi bentuk reward yang paling menyenangkan bagi karyawan. Perusahaan dapat memberikan hadiah berupa voucher, barang berharga, dan sebagainya atau memberikan bonus gaji kepada karyawan yang telah bekerja dengan sangat baik.

5. Memberikan Teguran

Kemudian terkait dengan punishment, perusahaan dapat memberikan teguran secara lisan maupun tertulis ketika terdapat karyawan yang melakukan pelanggaran atau sering membuat kesalahan. Teguran ini diharapkan dapat menjaga kedisiplinan dan menjadi peringatan awal bagi karyawan agar tidak mengulangi kesalahan tersebut di waktu mendatang.

6. Memangkas Gaji atau Tunjangan

Jika kesalahan yang dilakukan karyawan cukup fatal dan merugikan perusahaan, maka bukan tidak mungkin perusahaan akan memotong gaji atau tunjangan mereka dan memberikan surat peringatan kepada karyawan tersebut.

7. Memberikan Pendidikan Konseling

Apabila terdapat karyawan yang sudah diberikan teguran bahkan hingga surat peringatan tak kunjung berubah menjadi lebih baik, perusahaan dapat memberikannya pendidikan konseling untuk mengetahui akar permasalahan yang dialami oleh karyawan tersebut dan membantunya untuk kembali bekerja dengan baik. Namun, jika cara ini tidak memberikan hasil bagus juga, maka perusahaan berhak untuk melakukan pemutusan hubungan kerja.

Seperti yang dikatakan sebelumnya, metode reward and punishment ini diterapkan di dunia kerja untuk meningkatkan kinerja karyawan di dalam suatu perusahaan.

Kebijakan pemberian reward dan punishment sepenuhnya bergantung pada karyawan karena menyangkut hubungan dengan karyawan di dalamnya. Namun, Anda bisa memberikan Pluxee eVoucher sebagai bentuk reward atas kerja keras karyawan. Reward ini bisa digunakan untuk berbelanja di lebih dari 490 merchant dan 25.800 outlet yang bekerja sama dengan Pluxee. Hubungi tim kami untuk melakukan pembelian voucher elektronik ini.