Apa-Itu-Insentif

Apa Itu Insentif

Mei 29, 2023

Bagi para karyawan perusahaan, tentu istilah insentif bukan hal yang asing lagi bagi mereka, dan menjadi salah satu hal yang selalu diincar dalam pekerjaan. Bahkan, besaran atau variasi insentif dapat menjadi salah satu faktor yang menentukan ketertarikan seorang calon karyawan untuk bekerja di sebuah perusahaan. Oleh karena itu, seorang pemilik perusahaan tidak boleh meremehkan pengaruh insentif ini dalam perputaran SDM yang ada pada bisnis.

Melalui artikel ini, Pluxee akan membahas secara lengkap seputar pengertian, tujuan, hingga manfaat apa saja yang bisa didapatkan dalam penerapan insentif di sebuah perusahaan. Mari kita simak bersama ulasan lengkapnya di bawah ini!

Apa Itu Insentif?

Insentif adalah imbalan atau hadiah yang diberikan kepada seseorang sebagai bentuk penghargaan atau dorongan agar mencapai tujuan tertentu atau meraih hasil yang diinginkan. Insentif seringkali digunakan oleh perusahaan atau organisasi untuk memotivasi karyawan atau anggota tim agar bekerja lebih baik, mencapai target yang ditetapkan, atau memberikan kontribusi yang lebih besar terhadap kesuksesan perusahaan.

Insentif dapat berupa keuntungan finansial, seperti bonus, gaji tambahan, atau komisi. Namun, insentif juga bisa berbentuk non-finansial, seperti penghargaan, promosi, pengakuan atas prestasi, kesempatan pengembangan karier, atau manfaat lain yang tidak berkaitan langsung dengan uang.

Pemberian insentif bertujuan untuk meningkatkan motivasi dan produktivitas individu atau kelompok kerja, memperkuat ikatan antara karyawan dan perusahaan, serta mendorong pencapaian tujuan organisasi secara keseluruhan.

Apa Saja Jenis-Jenis Insentif?

Berikut adalah beberapa jenis insentif yang umum diterapkan:

1. Insentif Finansial

Insentif finansial merupakan bentuk insentif yang berkaitan dengan imbalan berupa uang atau aset moneter lainnya. Beberapa contoh insentif finansial antara lain:

  • Bonus: Pemberian tambahan uang berdasarkan pencapaian kinerja individu, kelompok, atau perusahaan secara keseluruhan.
  • Gaji tambahan: Pemberian tambahan gaji kepada karyawan yang mencapai target atau hasil yang ditentukan.
  • Komisi: Pembayaran berdasarkan persentase penjualan atau hasil kerja yang telah dicapai.
  • Saham atau opsi saham: Memberikan kesempatan kepada karyawan untuk memiliki bagian kepemilikan perusahaan atau mendapatkan keuntungan dari pertumbuhan nilai saham perusahaan.
  • Tunjangan kinerja: Tambahan uang yang diberikan kepada karyawan yang mencapai kinerja atau target tertentu.

2. Insentif Non-Finansial

Insentif non-finansial adalah bentuk insentif yang tidak berkaitan dengan uang atau aset moneter. Jenis-jenis insentif non-finansial meliputi:

  • Penghargaan: Pemberian pengakuan atau hadiah berupa plakat, sertifikat, atau piala sebagai bentuk apresiasi atas pencapaian atau kontribusi yang luar biasa.
  • Promosi: Kenaikan jabatan atau tanggung jawab yang lebih tinggi sebagai imbalan atas kinerja yang baik.
  • Pengembangan karier: Kesempatan untuk mengikuti pelatihan, kursus, atau program pengembangan diri guna meningkatkan keterampilan dan pengetahuan.
  • Fleksibilitas waktu kerja: Memberikan kebebasan kepada karyawan untuk mengatur jadwal kerja mereka sendiri atau bekerja secara fleksibel.
  • Lingkungan kerja yang menyenangkan: Menciptakan suasana kerja yang menyenangkan, ramah, dan kolaboratif, dengan fasilitas yang nyaman dan mendukung kesejahteraan karyawan.
  • Pengakuan publik: Menghargai karyawan melalui pengakuan di depan rekan kerja atau publik, seperti pengumuman prestasi di dalam perusahaan atau penulisan artikel tentang keberhasilan karyawan.
  • Tugas yang menantang: Menawarkan proyek-proyek menarik dan tantangan baru yang memungkinkan karyawan untuk mengembangkan keterampilan mereka.
  • Keseimbangan kerja dan kehidupan pribadi: Memberikan fleksibilitas dalam waktu kerja, cuti tambahan, atau kebijakan kerja yang mendukung keseimbangan antara kehidupan pribadi dan profesional.

3. Insentif Sosial


Insentif sosial melibatkan pengakuan dan hadiah dalam bentuk interaksi sosial dan penghargaan dari rekan kerja atau kelompok. Beberapa contoh insentif sosial termasuk:

  • Apresiasi tim: Pengakuan dan penghargaan kepada tim kerja yang berhasil mencapai tujuan bersama atau menyelesaikan proyek dengan baik.
  • Pujian dan pengakuan: Memberikan pujian atau pengakuan kepada individu atau kelompok yang telah memberikan kontribusi berharga atau prestasi luar biasa.
  • Mentorship atau mentoring: Membentuk hubungan mentor-murid di antara karyawan yang berpengalaman dengan yang lebih baru, yang memungkinkan transfer pengetahuan dan dukungan dalam pengembangan karier.
  • Kolaborasi dan tim kerja: Mendorong kerja sama dan kolaborasi antara karyawan melalui proyek tim, tugas kelompok, atau inisiatif bersama.

Apa Saja Tujuan Pemberian Insentif?

Pemberian insentif memiliki beberapa tujuan yang ingin dicapai oleh perusahaan atau organisasi. Berikut adalah beberapa tujuan umum pemberian insentif:

1. Apresiasi Pencapaian Karyawan di Luar Tugasnya

Salah satu tujuan pemberian insentif adalah untuk mengapresiasi pencapaian karyawan di luar tugas pokok dan tanggung jawab mereka. Hal ini mencakup prestasi yang luar biasa, kontribusi yang berarti, atau inovasi yang menguntungkan perusahaan. Melalui insentif, perusahaan ingin memberikan penghargaan kepada karyawan yang telah menunjukkan kinerja atau kontribusi yang luar biasa, sehingga memotivasi mereka untuk terus memberikan yang terbaik.

2. Karyawan Sedang Mengikuti Kegiatan Pelatihan

Tujuan lain dari pemberian insentif adalah untuk mendorong karyawan untuk mengikuti kegiatan pelatihan dan pengembangan diri. Perusahaan menyadari pentingnya investasi dalam pengembangan karyawan agar mereka memiliki keterampilan dan pengetahuan yang diperlukan untuk berkembang dalam karier mereka. Insentif seperti tunjangan pelatihan, subsidi biaya, atau kesempatan pengembangan karier, perusahaan berharap karyawan akan lebih termotivasi untuk mengambil bagian dalam pelatihan dan meningkatkan kompetensi mereka.

3. Karyawan Menjadi Perwakilan Bisnis di Suatu Acara

Perusahaan seringkali menghadapi situasi di mana mereka perlu mengirim karyawan sebagai perwakilan bisnis dalam acara-acara penting atau pertemuan dengan mitra bisnis. Tujuan pemberian insentif dalam hal ini adalah untuk mendorong karyawan agar memberikan penampilan terbaik mereka sebagai perwakilan perusahaan. Insentif tersebut bisa berupa tunjangan perjalanan, penginapan, atau kompensasi tambahan yang diberikan kepada karyawan yang dipilih untuk tugas tersebut. Melalui insentif, perusahaan berharap karyawan akan merasa dihargai dan termotivasi untuk menjalankan tugas tersebut dengan baik.

4. Karyawan Telah Melindungi Keselamatan Bisnis

Ketika karyawan melindungi kepentingan dan keselamatan bisnis, seperti mengungkapkan potensi risiko atau melakukan tindakan yang mengurangi kerugian bagi perusahaan, pemberian insentif dapat berfungsi sebagai bentuk penghargaan dan dorongan. Tujuan dari pemberian insentif dalam situasi ini adalah untuk menghargai karyawan yang telah berkontribusi dalam menjaga keamanan dan keselamatan bisnis. Hal ini dapat mencakup bonus keamanan, penghargaan khusus, atau pengakuan publik sebagai bentuk apresiasi.

Apa Saja Manfaat Insentif?

Pemberian insentif memiliki berbagai manfaat baik bagi karyawan maupun perusahaan. Berikut adalah beberapa manfaat insentif yang dapat diperoleh:

1. Manfaat Insentif bagi Karyawan

Berikut ini adalah beberapa manfaat insentif yang bisa didapatkan oleh karyawan di sebuah perusahaan, antara lain:

a. Motivasi Kerja Meningkat

Salah satu manfaat utama pemberian insentif bagi karyawan adalah peningkatan motivasi kerja. Insentif yang diberikan sebagai bentuk penghargaan atau imbalan atas kinerja atau pencapaian tertentu, mampu mendorong karyawan untuk bekerja lebih baik dan berusaha mencapai target yang ditetapkan. Insentif memberikan dorongan ekstra yang membuat karyawan merasa dihargai dan diakui atas upaya yang mereka lakukan, sehingga meningkatkan semangat dan dedikasi mereka terhadap pekerjaan.

b. Menerima Pendapatan Selain Gaji

Insentif juga memberikan manfaat finansial kepada karyawan. Selain gaji pokok, insentif finansial seperti bonus, komisi, atau tunjangan kinerja memungkinkan karyawan untuk mendapatkan pendapatan tambahan. Hal ini dapat meningkatkan stabilitas keuangan karyawan, memberikan kebebasan finansial, dan meningkatkan kualitas hidup mereka. Insentif finansial juga dapat memberikan insentif ekstra bagi karyawan untuk mencapai target atau hasil kerja yang lebih baik.

c. Menumbuhkan Rasa Dihargai

Pemberian insentif juga memiliki manfaat psikologis bagi karyawan, yaitu menumbuhkan rasa dihargai. Ketika karyawan diberikan insentif sebagai pengakuan atas kinerja atau kontribusi mereka, hal itu menunjukkan bahwa perusahaan menghargai kerja keras dan dedikasi mereka. Rasa dihargai tersebut dapat memperkuat ikatan emosional antara karyawan dan perusahaan, menciptakan iklim kerja yang positif, serta meningkatkan kepuasan dan loyalitas karyawan.

2. Manfaat Insentif bagi Perusahaan

Adapun manfaat insentif dapat dirasakan juga oleh perusahaan itu sendiri. Berikut adalah beberapa manfaatnya:

a. Peningkatan Kinerja Karyawan

Salah satu manfaat utama insentif bagi perusahaan adalah peningkatan kinerja karyawan. Melalui insentif, perusahaan mendorong karyawan untuk bekerja lebih baik, mencapai target yang ditetapkan, dan memberikan kontribusi yang lebih besar terhadap kesuksesan perusahaan. Insentif dapat memotivasi karyawan untuk memberikan yang terbaik, mengembangkan keterampilan, dan mencapai hasil yang lebih baik dalam pekerjaan mereka.

b. Karyawan Semakin Loyal kepada Perusahaan

Pemberian insentif juga dapat meningkatkan tingkat loyalitas karyawan terhadap perusahaan. Ketika karyawan merasa dihargai dan diberikan imbalan yang sesuai atas kinerja mereka, mereka cenderung merasa lebih terikat dengan perusahaan dan memiliki motivasi yang tinggi untuk tetap bekerja di sana. Insentif dapat menciptakan ikatan yang kuat antara karyawan dan perusahaan, mengurangi tingkat perpindahan

c. Meningkatnya Rasa Kepemilikan Karyawan Terhadap Perusahaan

Pemberian insentif juga dapat meningkatkan rasa kepemilikan karyawan terhadap perusahaan. Ketika karyawan diberikan kesempatan untuk mendapatkan insentif, mereka merasa bahwa keberhasilan perusahaan juga merupakan keberhasilan mereka sendiri. Hal ini dapat mendorong karyawan untuk berkontribusi secara proaktif, memiliki rasa tanggung jawab yang lebih besar terhadap hasil kerja, dan berupaya untuk memajukan perusahaan secara keseluruhan. Rasa kepemilikan ini menciptakan iklim kerja yang kolaboratif dan karyawan yang berdedikasi untuk mencapai tujuan bersama.

d. Turnover Karyawan yang Rendah

Insentif juga dapat membantu mengurangi tingkat pergantian karyawan (turnover) dalam perusahaan. Ketika karyawan merasa dihargai dan diberikan insentif yang memadai, mereka cenderung lebih puas dengan pekerjaan mereka dan memiliki motivasi yang tinggi untuk tetap bertahan. Dalam jangka panjang, hal ini dapat mengurangi biaya yang terkait dengan perekrutan dan pelatihan karyawan baru. Selain itu, karyawan yang tetap tinggal dalam perusahaan juga dapat mempertahankan pengetahuan dan pengalaman yang berharga, yang dapat berkontribusi pada kesinambungan dan keberhasilan perusahaan.

Bagaimana Tips Memberikan Insentif?

Memberikan insentif kepada karyawan membutuhkan perencanaan dan pendekatan yang tepat. Berikut adalah beberapa tips yang dapat membantu dalam memberikan insentif kepada karyawan:

1. Sesuaikan Jenis Insentif dengan Karakter Karyawan

Setiap karyawan memiliki preferensi dan kebutuhan yang berbeda. Penting untuk memahami karakteristik, keinginan, dan tujuan individu dalam merancang program insentif. Pertimbangkan apakah karyawan lebih termotivasi oleh insentif finansial, pengakuan publik, kesempatan pengembangan, atau insentif sosial. Pemahaman yang baik terhadap preferensi karyawan, Anda dapat memberikan insentif yang lebih relevan dan bermanfaat.

2. Sisihkan Anggaran Khusus Insentif Setiap Bulan

Untuk menjalankan program insentif secara konsisten, penting untuk mengalokasikan anggaran khusus setiap bulan. Penentuan anggaran yang tepat akan membantu Anda memberikan imbalan kepada karyawan tanpa mengganggu kestabilan keuangan perusahaan. Buatlah perencanaan anggaran jangka panjang untuk insentif agar dapat diintegrasikan ke dalam strategi pengelolaan sumber daya manusia perusahaan.

3. Tetapkan SOP dalam Pemberian Insentif

Untuk memastikan transparansi dan keadilan dalam pemberian insentif, tetapkan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang jelas. SOP ini dapat mencakup kriteria dan persyaratan yang harus dipenuhi oleh karyawan untuk memenuhi syarat mendapatkan insentif, proses pengajuan, penilaian kinerja, dan periode pemberian insentif. SOP memungkinkan pemberian insentif akan menjadi lebih terstruktur dan karyawan akan memiliki pemahaman yang jelas mengenai bagaimana mereka dapat memperoleh insentif.

4. Beri Insentif dengan Adil dan Sesuai Kontribusi Karyawan

Penting untuk memberikan insentif dengan adil dan sesuai dengan kontribusi yang diberikan oleh karyawan. Pertimbangkan kinerja, pencapaian, dan upaya karyawan secara obyektif. Jangan hanya memberikan insentif kepada individu atau kelompok tertentu secara bias. Pertimbangkan sistem penilaian kinerja yang obyektif dan pastikan bahwa insentif diberikan dengan proporsi yang sesuai dengan kontribusi karyawan.

Dari penjelasan di atas, Anda bisa melihat bahwa banyak sekali cara yang dapat dilakukan untuk memberikan insentif kepada karyawan perusahaan. Tugas Anda adalah menentukan jenis insentif yang efektif dan tepat untuk karyawan Anda, agar kinerja seluruh SDM yang Anda miliki dapat berjalan lebih optimal.

Pemberian insentif karyawan juga bisa Anda kemas lebih menarik lagi dengan menambahkan voucher belanja elektronik seperti Pluxee eVoucher. Voucher belanja elektronik ini bisa digunakan di lebih dari 540 merchants dan 25.500 outlets yang tersebar di Indonesia. Karyawan Anda tentu tertarik, karena mereka dapat menggunakan Pluxee eVoucher ini untuk membeli kebutuhan pekerjaannya. Hubungi kami segera untuk mendapatkan voucher belanja elektronik unggulan dari Pluxee.