Talent Acquisition: Pengertian, Tugas, dan Bedanya dengan Recruitment

talent acquisition©unsplash

Perusahaan ternama di Indonesia pasti memiliki karyawan dengan skill mumpuni di bidang pekerjaannya. Hal itu tak lepas dari pekerjaan tim Human Resources (HR), khususnya talent acquisition. Salah satu pekerjaan talent acquisition adalah mencari kandidat karyawan terbaik untuk bekerja di perusahaan.

Sekilas Anda melihat bahwa pekerjaan talent acquisition memiliki kemiripan seperti recruitment. Namun, ada perbedaan yang mencolok antara dua posisi pekerjaan tersebut. Apakah sebenarnya talent acquisition itu? Simak artikel ini supaya Anda makin mengenal tentang karier talent acquisition.

Apa Itu Talent Acquisition?

Talent acquisition adalah orang yang mencari talent atau kandidat terbaik bagi perusahaan. Mereka mengidentifikasi karyawan atau pencari kerja yang memiliki talenta atau kemampuan terbaik, kemudian mengakuisisi mereka untuk dipekerjakan di perusahaan. Talent acquisition memiliki pendekatan yang berbeda daripada recruitment dalam mencari kandidat yang bertalenta.

Karier talent acquisition lebih banyak dibutuhkan oleh perusahaan pada masa kini. Ketika melihat LinkedIn, Anda akan melihat banyak lowongan kerja untuk mengisi posisi talent acquisition. Alasannya, perusahaan mempercayakan talent acquisition untuk mencari kandidat terbaik yang mampu memenuhi kebutuhan sumber daya manusia (SDM).

Apa Saja Tugas Pokok Talent Acquisition?

Talent acquisition melakukan beberapa tugas untuk mendukung tujuan pekerjaannya, yaitu mencari talent terbaik yang mau bekerja di perusahaan. Berikut ini tugas yang diemban oleh tim talent acquisition.

1. Melakukan Perencanaan

Ada banyak hal yang termasuk dalam lingkup perencanaan talent acquisition. Talent acquisition merencanakan kriteria atau profil kandidat yang cocok untuk bekerja di perusahan. Profil kandidat ini disesuaikan dengan kebutuhan SDM yang harus dipenuhi dalam perusahaan.

2. Inbound Marketing

Inbound marketing bertujuan untuk mencari perhatian talent atau pencari kerja agar mereka mau bekerja di perusahaan. Talent acquisition harus membangun citra perusahaan (branding) agar talent makin tertarik untuk melamar posisi tersebut. Citra perusahaan yang dibangun harus menggambarkan tujuan perusahaan dan deskripsi pekerjaan yang akan dikerjakan sehingga menjadi gambaran menarik bagi talent.

3. Outbound Marketing

Outbound marketing artinya talent acquisition aktif mencari kandidat karyawan terbaik. Ada banyak cara yang dilakukan dalam outbound marketing, yaitu memasang iklan lowongan pekerjaan di website perusahaan atau website pencari kerja.

4. Menyaring dan Menyeleksi Kandidat

Setelah berhasil mendapatkan kandidat, talent acquisition akan menyeleksi kandidat tersebut. Mereka menggunakan beberapa indikator penilaian berupa kualifikasi pendidikan, kemampuan, tujuan karier, hingga culture fit. Talent acquisition bertanggung jawab untuk mencari kandidat yang benar-benar memenuhi ekspektasi perusahaan.

5. Conversion and Onboarding

Kandidat yang lolos seleksi kemudian memasuki tahap conversion. Pada tahap ini, talent acquisition melakukan negosiasi gaji, tunjangan, hingga deskripsi pekerjaan yang akan dilakukan. Setelah itu, talent acquisition akan memberikan program onboarding pada karyawan baru.

6. Continuous Improvement

Talent acquisition juga bertanggung jawab agar karyawan merasa nyaman dan mampu beradaptasi di perusahaan. Mereka akan menanyakan terkait hambatan selama bekerja serta pengalaman baru yang didapatkan seorang karyawan. Jawaban mereka bisa menjadi refleksi dan evaluasi untuk pekerjaan talent acquisition pada masa depan.

Baca Juga: Apa Itu Staffing? Ini Pengertian, Proses, & Fungsinya

Apa Saja Skill yang Harus Dimiliki dalam Talent Acquisition?

Seorang talent acquisition harus memiliki skill khusus untuk melaksanakan tugasnya. Mereka harus mengembangkan skill ini apabila ingin berhasil dalam pekerjaannya.

1. Komunikasi

Talent acquisition harus memiliki kemampuan komunikasi yang baik secara lisan maupun tulisan. Skill ini diperlukan ketika hendak menyusun lowongan pekerjaan dan menghubungi kandidat. Talent acquisition juga akan berkomunikasi dengan pihak internal dan eksternal perusahaan mengenai pekerjaannya.

2. Empati

Talent acquisition harus memiliki skill empati saat melakukan wawancara dengan kandidat. Skill ini diperlukan pula supaya talent acquisition dapat memahami tantangan, masalah, bahkan motivasi seorang kandidat.

3. Problem Solving

Pekerjaan talent acquisition pun tak lepas dari masalah atau tantangan yang harus dihadapi. Oleh karena itu, mereka harus memiliki skill problem solving supaya bisa menyelesaikan masalah tersebut dengan baik. Mereka juga harus mampu berpikir kritis dalam mencari solusi atau jalan keluar terbaik.

4. Menganalisis serta Rasa Ingin Tahu

Skill berikutnya yang mesti dimiliki dari seorang talent acquisition adalah kemampuan dalam menganalisis. Kemampuan ini diperlukan guna menganalisis data serta mengimplementasikannya untuk meningkatkan kualitas strategi proses perekrutan karyawan.

Selain itu, dalam pekerjaan talent acquisition dibutuhkan juga rasa ingin tahu yang cukup tinggi. Mereka harus mampu untuk bekerja secara proaktif supaya dapat dengan mudah beradaptasi di situasi yang berbeda-beda dan juga untuk mengajak orang melakukan hal yang serupa.

Baca Juga: Proses Hiring: Pengertian, Fungsi, dan Tahapannya

Bagaimana Tahapan Talent Acquisition yang Baik dan Benar?

Dalam proses talent acquisition tentunya membutuhkan membutuhkan keahlian khusus seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya agar tahap perekrutan karyawan bisa berjalan dengan sukses dan mendapatkan kandidat yang sesuai harapan perusahaan. Berikut ini adalah langkah-langkah yang dilakukan dalam tahapan talent acquisition:

1. Memahami Target Kandidat

Supaya proses perekrutan berhasil, maka kandidat yang ditargetkan harus sesuai dengan target organisasi atau perusahaan. Dengan begitu, ketika Anda mengeluarkan pengumuman open recruitment, bahasa serta media sosial yang diapaki bisa lebih tepat sasaran. Jika benar-benar sudah paham dengan sasaran kandidat, maka isi dari lowongan pekerjaan juga harus lebih jelas dan terstruktur. 

2. Meningkatkan Citra Perusahaan

Dalam awalan proses perekrutan kandidat, talent acquisition dapat sekaligus meningkatkan citra perusahaannya. Mulai dari menggunakan bahasa yang jelas dan mudah dipahami, sehingga para calon karyawan bisa menilai seperti apa perusahaan tersebut. Selain itu, citra perusahaan juga dapat diperkenalkan ketika tahap interview.

3. Menyeleksi Calon Kandidat yang Potensial

Setelah melalui beberapa tahapan diatas, para kandidat tentunya akan tersaring dan terpilih menjadi beberapa kandidat saja yang paling sesuai dengan kriteria perusahaan. Dalam hal ini, tanggung jawab penting dari talent acquisition adalah menyeleksi kandidat yang benar-benar memiliki potensi untuk membantu kemajuan perusahaan. Kandidat yang berpotensi bukan hanya dilihat dari pendidikannya saja, namun pengalaman kerja, prestasi, sikap, dan perilakunya pun menjadi poin penting.

4. Memilih Kandidat yang Terbaik

Setelah melewati proses seleksi yang cukup ketat dan panjang, tentu sudah tiba saatnya untuk memilih kandidat yang diinginkan. Seorang talent acquisition specialist harus memilih kandidat yang terbaik dan paling tepat untuk bergabung di perusahaan.

5. Onboarding

Setelah karyawan secara sah bisa bekerja di perusahaan, tugas talent acquisition tidak hanya berhenti sampai disitu. Tugas talent acquisition selanjutnya adalah membimbing karyawan baru tersebut yang dinamakan onboarding atau penyesuaian diri. Onboarding ini meliputi pengenalan lingkungan kerja, jenis pekerjaan, dan orang-orang (karyawan lain) yang nantinya akan bekerja sama dengan karyawan baru tersebut.

Baca Juga: Bagaimana Cara Recruiter Mencari Talent yang Tepat?

Apa Saja Perbedaan Talent Acquisition dengan Recruitment?

talent acquisition adalah©unsplash

Meskipun keduanya memiliki tugas utama dalam menemukan dan merekrut calon karyawan untuk memenuhi kebutuhan perusahaan, nyatanya talent acquisition dan recruitment memiliki perbedaan dalam hal tujuan pekerjaan. Namun, ada indikator lain yang menjadi pembeda antara dua posisi tersebut. Apa saja?

1. Tujuan Pekerjaan

Tujuan talent acquisition dan recruitment sebenarnya sama, yaitu mencari kandidat untuk perusahaan. Perbedaannya terletak pada jangka waktu yang dibutuhkan. Talent acquisition membutuhkan jangka waktu panjang karena melibatkan rencana masa depan karier kandidat tersebut. Sementara itu, rekrutmen hanya fokus pada kualitas kandidat dalam jangka waktu pendek.

2. Sikap Proaktif

Sikap proaktif dan reaktif juga menjadi pembeda antara dua posisi ini. Talent acquisition memiliki sikap proaktif dalam bekerja. Mereka memiliki database kandidat terbaik dan sesuai budaya perusahaan. Ketika ada karyawan yang mengundurkan diri, mereka cukup mencari kandidat dari database tersebut. Tim rekrutmen cenderung bersikap reaktif dan hanya mencari kandidat apabila perusahaan membutuhkan karyawan  baru.

3. Strategi yang Digunakan

Talent acquisition dan rekrutmen memiliki strategi yang berbeda dalam mencari dan merekrut karyawan baru. Talent acquisition akan membangun citra perusahaan agar lebih dikenal oleh kandidat. Citra tersebut dibangun dengan positif supaya kandidat yakin untuk melamar. Strategi tersebut tentu tidak diperlukan dalam rekrutmen. Pasalnya, proses rekrutmen hanya bertujuan untuk menyaring kandidat sesuai posisi yang dibutuhkan.

Intinya, talent acquisition adalah orang yang bertugas untuk mencari talent atau kandidat terbaik bagi perusahaan. Apabila ada talent acquisition yang mampu memenuhi KPI selama bekerja, Anda bisa memberikan Sodexo Gift Pass sebagai rewards yang menarik. Ajak tim talent acquisition Anda untuk menggunakan voucher belanja ini di lebih dari 630 merchants dan 23.700 outlets.

Dengan memilih Sodexo Gift Pass sebagai hadiah apresiasi kerja, maka Anda sebagai pemberi hadiah tidak perlu merasa kesulitan memilih hadiah yang tepat untuk masing-masing karyawan. Anda juga bisa melakukan personalisasi dengan menambahkan logo perusahaan atau ucapan khusus.

Hubungi kami segera untuk mendapatkan Sodexo Gift Pass dan hadirkan senyum di wajah tim talent acquisition Anda dengan voucher ini.

Waktu operasional: Senin - Jumat (hari kerja),
pukul 08.30 - 17.30 WIB

0815 1954 0325


Kirim email

Waktu operasional: Senin - Jumat (hari kerja),
pukul 08.30 - 17.30 WIB

021 5059 5016


Kirim email

Sodexo Benefits & Rewards berubah menjadi Pluxee