©pixabay
Miscommunication adalah sebuah hal yang cukup sering terjadi di dalam perusahaan maupun organisasi. Apalagi sejak kita memasuki masa pandemi COVID-19 di mana hampir seluruh karyawan harus melakukan WFH. Di sinilah miscommunication sering terjadi.
Lalu, apa sebenarnya pengertian dari miscommunication dan bagaimana cara menghindarinya? Anda dapat menyimak pembahasan lengkapnya yang Sodexo akan sajikan di bawah ini.
Apa Itu Miscommunication?
Miscommunication adalah ketidakmampuan atau kegagalan dalam proses komunikasi antar orang, dalam hal ini kita akan berfokus pada karyawan. Komunikasi yang dihasilkan antar karyawan bisa saja sulit dimengerti oleh penerimanya atau pemberi informasi mengalami kesulitan dalam menyampaikan suatu pesan.
Akibat yang dihasilkan dari miscommunication ini bisa jadi fatal dan memengaruhi keseluruhan proses kegiatan operasional karyawan. Bahkan, adanya miscommunication dapat berdampak kepada setiap klien atau pelanggan yang Anda miliki. Oleh karena itu, Anda perlu mencari cara yang tepat untuk dapat mencegah terjadinya miscommunication di dalam perusahaan.
Apa Saja Penyebab Miscommunication?
Miscommunication dapat disebabkan oleh berbagai macam hal. Berikut ini beberapa penyebab yang paling sering ditemukan di dalam perusahaan.
1. Pesan yang Disampaikan Bersifat Ambigu
Pemberi informasi harus berhati-hati dalam menyampaikan pesan kepada penerimanya. Informasi yang kurang jelas atau ambigu akan membuat penerima kesulitan dalam mencerna isi pesan secara keseluruhan.
2. Terlalu Banyak Berasumsi
Selain dari sisi pemberi informasi, pihak penerima informasi juga kadang kali melakukan kesalahan. Kesalahan yang sering terjadi adalah terlalu banyak berasumsi.
Asumsi memang kadang dibutuhkan dalam pengambilan keputusan di dalam perusahaan. Akan tetapi, asumsi yang berlebihan dapat berujung ke banyak masalah, salah satunya miscommunication.
3. Konteks yang Ingin Disampaikan Terlalu Berat
Konteks informasi yang terlalu berat akan membuat karyawan kesulitan dalam menyampaikan maupun menerima informasi. Maka dari itu, dibutuhkan forum diskusi agar karyawan Anda mampu memahami konteks informasi yang harus mereka pelajari.
Apa Saja Contoh dari Miscommunication?
Berikut ini, ada 3 contoh kutipan dari miskomunikasi atau miscommunication yang kerap kali dijumpai di dalam perusahaan.
1. “Hasil yang Saya Mau Ini, Mengapa Jadi Begitu?”
Contoh dari miskomunikasi pertama adalah terjadinya kesalahpahaman antar 2 pihak ketika mengerjakan sebuah proyek. Kadang kala, hasil akhir yang telah dikerjakan tidak sesuai dengan hasil briefing yang diberikan oleh atasan. Hal tersebut tentu saja diakibatkan oleh miscommunication.
2. “Saya yang Mengerjakan, Mereka yang Diberi Pujian”
Sebagai atasan, Anda harus lebih peka terhadap segala sesuatu yang telah dikerjakan oleh setiap masing-masing karyawan. Jangan sampai penghargaan jatuh kepada pihak yang sebenarnya tidak berhak untuk menerimanya.
Cobalah Anda lebih teliti dalam menilai karyawan yang telah bekerja keras demi mengembangkan perusahaan. Berikan penghargaan agar mereka menjadi termotivasi dalam mengerjakan tugas serta tanggung jawab yang dimiliki. Selain itu, tentu saja karyawan Anda akan merasa dihargai atas kerja keras yang telah mereka lakukan selama ini untuk perusahaan.
3. “Bisa Ke Ruangan Saya?”
Banyak pemimpin perusahaan yang sering mengucapkan kalimat di atas sehingga akhirnya menimbulkan banyak miscommunication. Dari sisi karyawan, mereka akan mendapati kalimat tersebut memiliki kesan intimidasi. Tidak heran jika karyawan Anda akan merasa tegang ketika mendapatkan informasi tersebut.
Bagaimana Cara Mengatasi Miscommunication Antar Rekan Kerja di Perusahaan?
Miscommunication merupakan permasalahan yang harus Anda selesaikan selaku pimpinan perusahaan. Namun, bagaimana cara mengatasinya? Inilah beberapa cara yang dapat Anda lakukan untuk mengatasi miscommunication.
1. Mengajukan Pertanyaan Jika Masih Tidak Yakin
Cara pertama yang perlu dilakukan oleh karyawan Anda untuk mencegah terjadinya miscommunication adalah dengan mengajukan pertanyaan kembali. Karyawan tentu saja dapat mengajukan pertanyaan jika mereka masih kurang yakin terhadap informasi yang diberikan.
2. Lakukan Konfirmasi Lanjutan
Ulangi kembali informasi yang telah didapat agar pemberi informasi dapat memastikan konteks yang diterima sudah tepat. Cara ini sangat efektif untuk mengatasi miscommunication di perusahaan.
3. Jangan Terlalu Sering Berasumsi
Asumsi dapat menyebabkan miscommunication sehingga Anda perlu menyampaikan kepada semua karyawan untuk tidak terlalu sering berasumsi. Informasi yang sebenarnya sudah disampaikan dengan jelas akhirnya menjadi bias karena terlalu banyak berasumsi.
Jadi, sekarang Anda sudah memahami secara lebih mendalam mengenai miscommunication dan cara menghindarinya, bukan? Pastikan Anda menggunakan informasi di atas untuk dapat mengatasi miscommunication yang mungkin saat ini sedang terjadi atau akan terjadi di perusahaan.
Sebagai atasan, Anda juga harus sering mendengarkan masukan dari karyawan yang mungkin saja berguna bagi pengembangan perusahaan. Hal ini dapat membuat karyawan merasa dihargai dan meningkatkan sense of belonging mereka terhadap perusahaan.
Jangan lupa juga untuk memberikan penghargaan kepada mereka yang aktif dalam memberikan ide dan mampu menyelesaikan seluruh tugas serta tanggung jawab yang diberikan perusahaan dengan baik. Anda dapat memberikan bonus atau hadiah apa pun sebagai bentuk apresiasi perusahaan terhadap karyawan.
Jika tertarik untuk memberikan apresiasi berupa hadiah, Anda dapat memberikan voucher belanja Sodexo ePass yang dapat digunakan di lebih dari 440 merchants dan 25.000 outlets yang tersebar di seluruh Indonesia. Karyawan dapat bebas memilih barang yang mereka inginkan dengan voucher belanja yang mereka dapatkan dari Anda. Ide hadiah yang menarik, bukan? Silakan hubungi Sodexo sekarang juga untuk melakukan pemesanan Sodexo ePass yang Anda butuhkan.