Reward-dan-Punishment

9 Metode Penilaian Kinerja Karyawan yang Tepat

Oktober 6, 2021

Penilaian kinerja karyawan perlu dilakukan secara berkala oleh perusahaan untuk melihat apakah performa mereka mengalami peningkatan, atau penurunan. Untuk itu, Anda perlu tahu berbagai metode penilaian kinerja karyawan yang akan kami sampaikan melalui artikel ini.

Beberapa penilaian kerja dalam artikel Pluxee ini merupakan sekumpulan metode yang biasa digunakan oleh perusahaan-perusahaan besar. Tidak hanya di Indonesia saja, namun juga seluruh dunia. Oleh karena itu, silakan simak pembahasan lengkapnya di bawah ini agar Anda dapat mencoba untuk menerapkan secara langsung metode penilaian kinerja ini di perusahaan.

Apa Itu Penilaian Kinerja Karyawan?

Sebelum memahami berbagai metode penilaian kinerja yang bisa Anda terapkan dalam perusahaan, ada baiknya mengetahui terlebih dahulu apa itu penilaian kinerja karyawan. Secara umum, performance appraisal atau penilaian kinerja karyawan adalah sebuah evaluasi yang dilakukan guna menilai hasil kerja, kemampuan, serta performa karyawan di dalam suatu perusahaan.

Hasil evaluasi tersebut nantinya akan digunakan sebagai bahan penilaian, apakah karyawan yang dinilai berhak untuk diberikan bonus, kenaikan gaji, kenaikan jabatan, atau lainnya. Dalam melaksanakan penilaian kinerja karyawan, terdapat beberapa macam metode yang bisa diterapkan supaya hasil penilaian yang diperoleh bersifat objektif, terukur, adil, dan valid.

Beberapa Metode Penilaian Kinerja Karyawan Di Perusahaan

metode-penilaian-kinerja-karyawan

©pexels

Berikut ini, ada 7 metode untuk mengevaluasi kinerja karyawan yang dapat Anda terapkan, yaitu:

1. Management by Objectives (MBO)

Metode penilaian kinerja karyawan pertama dan yang paling sering digunakan oleh perusahaan-perusahaan adalah metode Management by Objectives atau yang biasa disingkat dengan MBO. Seperti apa bentuk dari metode penilaian kinerja karyawan ini?

Management by Objectives memiliki tiga tahapan yang harus dilalui mulai dari tahapan planning, monitoring, dan kemudian reviewing. Untuk lebih jelasnya, simak penjabaran dari tahapan dalam metode MBO, yaitu:

  • Planning: Dalam tahapan pertama ini, atasan dan karyawan akan membuat sebuah rencana yang ingin dicapai bersama seperti goal apa yang ingin diraih oleh perusahaan pada tahun ini. Rencana tersebut yang nantinya akan dipecah menjadi apa saja yang harus dilakukan oleh karyawan untuk mencapai goal
  • Monitoring: Setelah adanya sebuah rencana, maka tahapan selanjutnya adalah monitoring. Tahapan ini akan dilakukan secara berkala seperti 3 bulan hingga 6 bulan sekali untuk melihat apakah performa karyawan berjalan dengan baik dalam mencapai goal yang telah ditetapkan oleh perusahaan.
  • Reviewing: Di tahapan terakhir, atasan dan karyawan akan melakukan tinjauan kembali untuk melihat sejauh mana kinerja karyawan selama menjalankan tugasnya sesuai dengan rencana yang sudah dibuat bersama. Dari sana, manajemen perusahaan bisa memberikan masukan mengenai hal apa saja yang harus dikembangkan oleh karyawan agar mereka dapat menjadi lebih baik lagi dalam menjalankan tugas-tugasnya selama bekerja di perusahaan tersebut.

2. Behaviorally Anchored Rating Scale (BARS)

Metode penilaian kinerja selanjutnya adalah Behaviorally Anchored Rating Scale yang merupakan bentuk metode penelitian kinerja untuk melihat standar perilaku karyawan dalam menyelesaikan pekerjaannya atau melayani customer. Bentuk metode penilaian kinerja ini menggunakan sistem rating angka yang bisa diisi oleh konsumen atau klien.

3. Human Resource (Cost) Accounting Method

Beberapa perusahaan juga ada yang menggunakan metode Human Resource (Cost) Accounting Method dalam menilai kinerja karyawan. Metode penilaian ini digunakan untuk melihat perbandingan biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk memberikan gaji kepada karyawan tersebut dengan seberapa besar kontribusi yang telah diberikan oleh karyawan.

4. 360-Degree Feedback

Dalam melakukan proses penilaian kinerja karyawan secara 360 derajat, Anda juga bisa meminta penilaian berdasarkan sudut pandang orang lain seperti rekan kerja, ketua tim, hingga manajer yang terlibat di dalam perusahaan dan pernah bekerja sama dengan karyawan tersebut. Metode penilaian kinerja ini dinamakan dengan 360-Degree Feedback.

5. Psychological Appraisals

Metode penilaian kinerja karyawan yang terakhir adalah Psychological Appraisals. Sesuai dengan namanya, metode penilaian kinerja ini melihat dari sisi psikologi karyawan untuk melihat potensi apa yang ada dalam dirinya untuk dapat dikembangkan.

Untuk dapat melakukan metode ini, Anda perlu melakukan analisis yang mendalam mengenai beberapa hal mulai dari keterampilan interpersonal karyawan tersebut, karakter kepribadiannya, hingga kemampuan kognitif maupun intelektual yang dimiliki oleh mereka. Anda bisa mendapatkan hasil analisis tersebut melalui beberapa tes, wawancara, atau bahkan diskusi tatap muka dengan karyawan yang bersangkutan, dengan tujuan untuk menggali informasi lebih dalam.

6. Traditional Assessment

apa-itu-penilaian-kinerja-karyawan

©pexels

Dalam penilaian kinerja karyawan secara tradisional, manajer atau atasan melakukan penilaian terhadap kinerja karyawan dengan cara pengamatan langsung. Dalam hal ini, atasan dan karyawan bertemu secara tatap muka lalu mendiskusikan terkait hasil kinerja karyawan, tugas yang telah dilaksanakan, serta target pekerjaan yang sudah dicapai.

Karyawan dengan hasil penilaian yang baik nantinya akan mendapatkan reward misalnya bonus tunjangan atau kenaikan gaji. Kelebihan dari metode satu ini adalah mudah dilakukan dan sederhana. Namun dari segi kekurangannya, traditional assessment bersifat sangat subjektif sebab hanya berdasarkan pengamatan dari satu pihak saja yakni atasan.

7. Assessment Center Method

Metode Assessment Center ini menunjukkan bagaimana orang lain dapat mengamati lalu menilai karyawan serta bagaimana pengaruhnya bagi kinerja karyawan tersebut . Penilaian ini dilakukan dengan cara mengambil partisipasi dalam simulasi sosial, pengambilan keputusan, diskusi informal, pencarian fakta, serta permainan peran.

Meski metode ini memakan banyak waktu dan biaya yang sulit diperkirakan, namun metode assessment center dapat membantu atasan dalam menilai kinerja individu hingga waktu yang akan datang.

8. Essay Method

Metode esai (essay method) merupakan suatu metode evaluasi kinerja untuk karyawan dimana atasan menulis narasi singkat yang menggambarkan kinerjanya. Metode ini memang cenderung memfokuskan pada perilaku yang lebih spesifik dalam pekerjaan karyawan, bukan untuk kinerja sehari-hari yang rutin. Penilaian dengan metode ini juga sangat bergantung pada kemampuan menulis dari atasan/penilai.

9. Ranking Method

Ranking method atau metode peringkat adalah sebuah metode evaluasi kinerja di mana atasan sebagai penilai memasukkan seluruh karyawan dalam sebuah tim ke dalam urutan kinerja tim keseluruhan. Misalnya, karyawan yang memiliki kinerja terbaik dalam tim akan diberikan peringkat teratas, dan sebaliknya karyawan dengan kinerja terendah akan mendapatkan peringkat bawah.

Jadi, itulah 7 metode penilaian kinerja karyawan yang dapat Anda terapkan di perusahaan. Anda dapat memilih salah satu atau beberapa metode yang sesuai untuk diterapkan dalam menilai kinerja karyawan.

Apabila Anda membutuhkan voucher belanja sebagai hadiah untuk karyawan dengan penilaian kinerja yang baik, silakan kunjungi Pluxee sekarang juga untuk melakukan pemesanan voucher belanja. Terdapat berbagai pilihan voucher belanja yang menarik dan tentunya bermanfaat bagi siapapun yang menerimanya.