Setiap perusahaan atau organisasi tentunya harus melakukan manajemen risiko untuk menghindari kemungkinan-kemungkinan terburuk yang akan dihadapi pada masa yang akan datang. Salah satu contohnya adalah seperti dua tahun terakhir, di mana kita dihadapkan dengan situasi pandemi yang melanda seluruh dunia.
Banyak perusahaan yang terpaksa bangkrut atau gulung tikar karena mengalami kerugian karena terimbas oleh risiko yang ditimbulkan oleh pandemi COVID-19. Lalu, apa itu manajemen risiko dan bagaimana implementasinya di dalam perusahaan atau organisasi?
Pengertian Manajemen Risiko
Pengertian manajemen risiko adalah proses yang ditujukan untuk menganalisis dan membentuk sebuah rencana agar dapat terhindar dari sebuah situasi yang tidak terduga. Dalam membangun sebuah usaha, tentunya akan ada banyak hal-hal tak terduga yang dapat terjadi dan menyebabkan kerugian untuk perusahaan tersebut.
Oleh karena itu, sebuah perusahaan perlu mempunyai langkah-langkah yang tepat dan terukur sehingga segala bentuk risiko yang dapat memberikan dampak buruk bagi perusahaan dapat ditangani dengan baik.
Proses Manajemen Risiko
Setelah membahas mengenai pengertian manajemen risiko, selanjutnya kita akan membahas mengenai proses manajemen risiko. Proses manajemen risiko adalah proses yang termasuk ke dalam bagian penting dari kerangka kerja yang dibangun.
Ada tiga proses manajemen risiko perusahaan, yaitu penetapan konteks, penilaian risiko, dan penanganan risiko. Tujuan proses manajemen risiko ini adalah untuk melakukan identifikasi organisasi, lingkungan, kepentingan, dan kriteria risiko. Berikut penjelasan mengenai proses dan tujuan manajemen risiko.
1. Penetapan Konteks
Proses dan tujuan manajemen risiko perusahaan yang pertama adalah penetapan konteks manajemen risiko. Proses manajemen risiko ini berhubungan dengan proses pengelolaan risiko perusahaan yang berkaitan dengan strategi, tujuan, dan ruang lingkup.
Proses manajemen risiko ini berkaitan dengan permasalahan yang dikelola oleh perusahaan, seperti eksternal dan internal lingkungan perusahaan tersebut.
Baca Juga: Mengenal Pemahaman Tentang Risk Event
2. Penilaian Risiko
Proses manajemen risiko perusahaan kedua adalah penilaian risiko. Proses manajemen risiko ini bertujuan untuk melakukan identifikasi risiko perusahaan yang bisa memengaruhi pencapaian organisasi atau perusahaan. Penilaian risiko ini bisa dibuat dengan cara membuat daftar dan pengukuran risiko.
Setelah melakukan identifikasi risiko, hasil pengukuran status risiko akan menunjukkan peta, gambaran, dan tingkatan. Tahap ini ditujukan untuk membandingkan hasil analisis risiko dan kriteria yang sudah ditentukan untuk dasar penerapan penanganan.
3. Perencanaan dan Penanganan Risiko
Proses manajemen risiko ketiga adalah perencanaan risiko untuk mendapatkan penanganan dan solusi yang efektif apabila terjadi sesuatu di kemudian hari. Tujuan dari perencanaan dan penanganan manajemen risiko ini adalah untuk mengurangi dampak risiko pada pihak ketiga dan penerima risiko.
Tujuan Manajemen Risiko untuk Perusahaan
Ada beberapa tujuan dalam mengimplementasikan manajemen risiko pada perusahaan, yaitu:
- Meningkatkan proteksi atau perlindungan bagi perusahaan dari sebuah risiko yang mungkin terjadi.
- Memperkuat kerangka sistem kerja dalam sebuah bisnis.
- Meningkatkan kinerja semua pihak yang terlibat di dalam sebuah bisnis.
- Menjadi peringatan bagi semua pihak untuk lebih berhati-hati dalam membuat tindakan yang berhubungan dengan kegiatan bisnis sebuah perusahaan.
Baca Juga: 7 Cara Nyaman Menyelesaikan Pekerjaan dari Rumah
Jenis-jenis Penerapan Manajemen Risiko dan Cara Implementasinya untuk Perusahaan
Untuk memahami cara implementasi dari manajemen risiko untuk perusahaan, maka kami membagi manajemen risiko ke dalam beberapa jenis sebagai berikut:
1. Manajemen Risiko Operasional
Ada empat faktor yang terlibat dalam manajemen risiko operasional yaitu manusia, proses, sistem, dan eksternal. Keempat faktor ini harus dipahami betul fungsinya oleh perusahaan untuk meminimalisir atau bahkan menghindari risiko yang dapat menyebabkan kerugian bagi perusahaan seperti human error, data perusahaan yang di-hack, ataupun seperti masa pandemi yang menyebabkan proses kerja menjadi terhambat.
2. Manajemen Hazard
Risiko perilaku merupakan sebuah peristiwa yang dapat menyebabkan kerugian bisnis pada bagian hukum, fisik, dan moral sehingga Anda perlu melakukan implementasi manajemen hazard dalam perusahaan Anda. Sebagai contoh dari risiko perilaku adalah penggunaan mesin yang sudah tua dan dapat mengakibatkan gagal produksi, pelanggaran SOP yang dilakukan karyawan, maupun pelanggaran moral yang dilakukan oleh karyawan yang dapat memberikan dampak buruk bagi citra perusahaan.
Baca Juga : Contoh Produktivitas yang Efektif dan Efisien yang Perlu Anda Ketahui
3. Manajemen Risiko Finansial
Dalam membangun sebuah bisnis tentunya ada kondisi finansial yang harus dijaga seperti laba, aset perusahaan, hak properti, pajak, dan lainnya. Oleh karena itu, Anda harus membangun kerangka manajemen risiko finansial yang kuat karena finansial adalah salah satu ujung tombak sebuah perusahaan.
4. Manajemen Risiko Strategis
Manajemen risiko strategis merupakan manajemen yang terkait dengan pengambilan sebuah keputusan ketika muncul sebuah kondisi tak terduga. Kondisi-kondisi ini mencakup seperti risiko penurunan nilai aset atau kompetitif yang dapat terjadi sewaktu-waktu ketika ada perubahan tren atau situasi yang berbeda dari sebelumnya.
Implementasikan Manajemen Risiko Sedini Mungkin pada Bisnis Anda
Nah, itulah pengertian manajemen risiko serta cara mengimplementasikannya pada bisnis. Buatlah manajemen risiko yang sistematis dan juga terukur sehingga perusahaan Anda dapat tetap berdiri di tengah situasi yang tidak terduga sekalipun, seperti di tengah situasi pandemi saat ini.
Anda juga perlu memahami bagaimana kondisi kinerja karyawan. Berikan mereka apresiasi atas seluruh tugas dan tanggung jawab yang telah dikerjakan dengan baik. Anda dapat memberikan apresiasi dalam berbagai bentuk seperti bonus atau voucher belanja.
Voucher belanja dapat menjadi reward yang mampu memotivasi kerja karyawan. Mereka dapat menggunakan voucher belanja untuk membeli barang yang diinginkan. Oleh karena itu, dapatkan Sodexo Gift Pass sekarang juga untuk dapat Anda jadikan sebagai reward bagi karyawan teladan di perusahaan. Sodexo Gift Pass dapat digunakan di lebih dari 600 merchants dan 23.300 outlets yang tersebar di seluruh Indonesia.
Silakan mengunjungi website Sodexo jika Anda sedang mencari hadiah yang akan dijadikan sebagai reward untuk karyawan agar mereka dapat termotivasi dalam bekerja untuk memajukan bisnis.