Tidak terasa kita akan menyambut akhir tahun. Liburan dan bonus akhir tahun selalu ditunggu-tunggu oleh karyawan Anda. Apakah perusahaan Anda berencana memberikan bonus akhir tahun kepada karyawan? Anda perlu memahami metode penghitungan bonus akhir tahun yang tepat sebelum membayarkannya kepada karyawan.
Simak artikel ini supaya Anda mengetahui cara menghitung bonus akhir tahun karyawan yang tepat.
Pengertian Bonus Akhir Tahun
Sesuai namanya, bonus akhir tahun merupakan upah yang diberikan kepada karyawan pada akhir tahun. Bonus ini tidak termasuk dalam gaji karyawan, tetapi diberikan sebagai insentif atau upah ekstra. Bentuk bonusnya bisa berupa uang tunai atau pemberian lainnya sebagai hasil kerja keras karyawan atau perusahaan selama satu tahun.
Apakah bonus akhir tahun bersifat wajib? Jawabannya tidak, karena Undang-Undang Ketenagakerjaan tidak mengatur pemberian bonus akhir tahun kepada karyawan. Kewajiban pemberian bonus akhir tahun kembali pada kebijakan masing-masing perusahaan mengenai pembayaran upah. Namun, perusahaan wajib membayar bonus akhir tahun apabila disepakati pada awal perjanjian kerja dengan karyawan.
Cara Menghitung Bonus Akhir Tahun Karyawan
Ada beberapa indikator yang diperlukan untuk menghitung bonus akhir tahun karyawan, yaitu masa kerja, tingkat jabatan dan departemen, gaji, serta sanksi surat peringatan. Mari kita lihat penjelasan lengkapnya di bawah ini.
1. Masa Kerja
Kategori ini membagi jumlah bonus akhir tahun yang didapatkan berdasarkan masa kerja karyawan.
Masa Kerja per Tahun | Poin | Keterangan |
Di bawah 1 Tahun | Pro rata | Rumus: (gaji : 12) x masa kerja |
1 Tahun - < 2 Tahun | 90% | Masa kerja = tanggal masuk s/d akhir tahun |
2 Tahun - < 4 Tahun | 100% | |
4 Tahun - < 6 Tahun | 110% | |
6 Tahun - < 8 Tahun | 120% | |
8 Tahun - < 10 Tahun | 130% | |
> 10 Tahun | 140% |
2. Tingkat Jabatan
Kategori ini membagi jumlah bonus akhir tahun yang didapatkan berdasarkan tingkat jabatan karyawan.
Jabatan | Poin |
Operator Pelaksana | 80% |
Foreman | 90% |
Supervisor | 100% |
Superintendent | 120% |
Manajer | 130% |
3. Kategori Departemen
Kategori ini membagi jumlah bonus akhir tahun yang didapatkan berdasarkan tingkat risiko yang dihadapi departemen selama bekerja.
Departemen | Poin | Kategori Risiko |
Produksi | 120% | Berat |
Non-produksi | 110% | Sedang |
Supporting | 100% | Ringan |
4. Sanksi Surat Peringatan
Kategori ini membagi jumlah bonus akhir tahun yang didapatkan berdasarkan sanksi yang pernah atau sedang dijalani.
Sanksi | Poin | Keterangan |
Tanpa Sanksi | 100% | Pernah atau Sedang Menjalani |
SP I | 90% | |
SP II | 80% | |
SP III | 70% | |
Skorsing 3 bulan | 60% | |
Skorsing 6 bulan | 50% |
Contoh Penghitungan Bonus Akhir Tahun Karyawan
Mari kita lihat contoh soal ini agar makin memahami langkah penghitungan bonus akhir tahun. Ana telah bekerja di perusahaan X selama 4 tahun. Saat ini, dia menjabat sebagai supervisor di departemen penjualan dengan gaji pokok sebesar Rp7.000.000. Ana pernah mendapatkan SP I selama bekerja. Berapa bonus akhir tahun yang didapatkan oleh Ana?
Gunakan rumus penghitungan berikut ini:
Bonus Akhir Tahun = (Gaji x Poin Masa Kerja x Tingkat Jabatan x Departemen) x Poin Sanksi
Jawabannya:
(7.000.000 x 110% x 100% x 110%) x 90% = 7.623.000
Tips Memanfaatkan Bonus Akhir Tahun bagi Karyawan
Karyawan harus bijak dalam memanfaatkan bonus akhir tahun terlepas dari besarnya nominal yang diperoleh. Berikut ini beberapa tips menggunakan bonus akhir tahun dengan baik.
1. Melunasi Utang atau Cicilan
Melunasi utang atau cicilan seharusnya menjadi prioritas utama dalam memanfaatkan bonus akhir tahun. Tips ini sangat berguna supaya cash flow Anda tetap terjaga. Selain itu, membayar cicilan utang juga dapat mengurangi beban finansial yang menjadi momok menakutkan. Setelah membayar utang, barulah Anda bisa menggunakan bonus akhir tahun untuk keperluan lainnya.
2. Tabungan Dana Darurat
Kondisi ekonomi yang tidak pasti mengharuskan Anda untuk memiliki tabungan dana darurat. Dana darurat bisa digunakan ketika Anda mengundurkan diri dari pekerjaan, terkena PHK, atau mengalami berbagai kejadian tak terduga. Anda dapat mengalokasikan sebanyak 70% bonus akhir tahun untuk dana darurat apabila tidak ada kebutuhan mendesak.
3. Investasi
Anda pun bisa menggunakan bonus akhir tahun untuk berinvestasi. Ada banyak instrumen investasi yang dapat dipilih, yaitu deposito, obligasi, reksa dana, saham, atau properti. Pelajari dahulu jenis investasi yang dipilih agar Anda dapat memahami tingkat risiko dan cara kerjanya.
4. Tabungan Modal Bisnis
Tips ini sangat berguna untuk Anda yang ingin membuka bisnis pada suatu saat nanti. Selain mempelajari cara mengelola bisnis, Anda juga bisa menggunakan bonus akhir tahun untuk tabungan modal bisnis. Ketika ingin membuka usaha, Anda pun tidak perlu mengajukan kredit yang belum pasti diperoleh.
5. Berikan kepada Orang Tua
Bonus akhir tahun bisa pula diberikan kepada orang tua untuk memenuhi kebutuhan pokok atau keperluan lainnya. Orang tua Anda pasti merasa bangga karena memiliki anak yang berbakti dan sukses dalam pekerjaannya. Mereka juga akan mendapatkan hadiah akhir tahun yang berkesan dari anak mereka.
Kewajiban pemberian bonus akhir tahun dikembalikan lagi pada kebijakan masing-masing perusahaan. Namun, Anda tetap harus memberikan penghargaan spesial akhir tahun kepada karyawan atas dedikasinya dalam bekerja. Rewards akhir tahun bisa menjadi cara untuk meningkatkan loyalitas karyawan Anda kepada perusahaan.
Anda bisa memberikan voucher belanja Sodexo ePass kepada karyawan sebagai alternatif bonus akhir tahun. Karyawan bisa menikmati libur akhir tahun sambil menggunakan voucher belanja tersebut di lebih dari 490 merchants dan 25.800 outlets yang telah bekerja sama dengan Sodexo. Mereka bisa menikmati staycation, membeli makanan, hingga belanja baju baru hanya dengan voucher belanja ini. Hubungi kami sekarang untuk mengetahui informasi lengkapnya dan buat liburan akhir tahun karyawan Anda makin bermakna dengan Sodexo ePass!