Balanced-Scorecard_-Definisi-Konsep-Manfaat-dan-Perspektifnya

Balanced Scorecard: Definisi, Konsep, Manfaat dan Perspektifnya

September 20, 2022

Balanced scorecard adalah metrik yang sangat berguna untuk mengukur performa perusahaan. Penggunaan balanced scorecard dapat membantu perusahaan Anda mencapai target atau tujuan yang ingin dikejar. Sudahkah Anda menggunakan metrik ini untuk mengevaluasi kinerja perusahaan secara keseluruhan?

Mari kenali apa itu balanced scorecard, fungsi, serta contohnya di artikel ini supaya Anda lebih efektif dalam menggunakannya.

Pengertian Balance Scorecard dan Sejarahnya

Balanced scorecard yang sering disingkat sebagai BSC adalah alat untuk melihat keputusan strategis yang dibuat oleh perusahaan berdasarkan beberapa indikator yang telah ditetapkan. Ada empat aspek atau perspektif dalam balanced scorecard: keuangan, proses internal, pembelajaran, dan pelanggan.

Robert S. Kaplan dan David Norton awalnya mengusulkan konsep balanced scorecard dalam artikelnya ‘The Balanced Scorecard: Measures that drive performance’ pada 1992. Sebelum balanced scorecard, perusahaan menggunakan metode benchmarking dalam mengukur kinerja perusahaan.

Benchmarking mulai dianggap sebagai hal yang usang karena tidak lagi tepat dan memadai dalam menilai kinerja perusahaan yang makin modern. Balanced scorecard telah menjadi solusi pengukuran yang lebih presisi dan efisien dalam pengambilan keputusan sekaligus mengembangkan manajemen strategis.

Balanced scorecard digunakan untuk kegiatan pengukuran dan pemantauan dalam segala perspektif perusahaan, tidak hanya keuangan. Hasilnya, karyawan dalam perusahaan mengalami peningkatan secara signifikan dalam memahami strategi yang telah dibuat oleh top level management sehingga lebih efektif dalam menjalankan strateginya.

Fungsi Balanced Scorecard

Awalnya, BSC hanya berfungsi untuk memperbaiki sistem pengukuran keuangan. Seiring berjalannya waktu, fungsi BSC pun berkembang sehingga digunakan sebagai alat yang efektif dalam proses pengambilan keputusan. Inilah beberapa fungsi BSC bagi perusahaan:

1. Mempermudah Komunikasi Strategi dalam Bisnis

BSC berisi rincian rencana strategis yang digambarkan melalui peta strategi sehingga lebih mudah dipahami oleh seluruh departemen atau divisi. Karyawan Anda akan mampu mengenali tujuan utama suatu bisnis, memahami elemen strategis, serta memiliki tujuan jelas dalam melakukan pekerjaan berkat bantuan BSC.

2. Membuat Strategi Lebih Terstruktur

BSC berguna sebagai alat yang dapat membuat strategi secara logis dan terstruktur berdasarkan data dan pengetahuan. Strategi yang dijalankan pun bersifat sistematis sehingga Anda lebih mudah melacak kemajuannya.

3. Menyelaraskan Strategi Departemen atau Divisi

BSC sangat membantu Anda untuk memastikan bahwa setiap departemen atau divisi memiliki tujuan yang selaras dengan tujuan atau visi perusahaan. Intinya, setiap departemen harus menjadikan tujuan perusahaan sebagai tujuan bersama dan memiliki strategi yang selaras untuk mewujudkan tujuan perusahaan tersebut.

4. Menjaga Strategi Tetap Berjalan

BSC juga memiliki fungsi pemantauan sehingga strategi yang ditetapkan untuk mencapai tujuan tetap berjalan lancar. Langkah strategis yang dibuat tetap terlaksana sesuai rencana awal yang telah ditetapkan dalam BSC. Alat pengukuran ini juga berguna untuk meninjau ulang rencana yang telah berjalan sehingga bisa dievaluasi apabila terjadi kesalahan.

Bagaimana Perspektif dari Balanced Scorecard?

BSC digunakan dalam empat perspektif, yakni keuangan, pelanggan, proses internal, serta  pertumbuhan dan pembelajaran. Simak penjelasan di bawah ini untuk memahami setiap perspektif BSC ini.

1. Perspektif Keuangan

Perusahaan mana pun pasti mengejar keuntungan sebagai tujuan utamanya. Inilah perspektif yang pertama, yaitu meraih tujuan keuangan dan keuntungan secara terus-menerus. BSC berisi tujuan mengenai kinerja dan kesehatan keuangan, pendapatan (revenue), dan laba. Penghematan biaya, margin laba, dan sumber pendapatan alternatif pun menjadi tujuan tambahan yang dapat dimasukkan ke dalam BSC.

2. Perspektif Pelanggan

Pelanggan menjadi perspektif kedua yang dicantumkan dalam BSC sebab berkaitan dengan tujuan keuangan. Perspektif ini berisi tujuan yang ingin Anda capai mengenai pasar dan pelanggan. Contoh tujuannya bisa berupa peningkatan pelayanan dan kepuasan pelanggan, pemilihan pangsa pasar, atau membangun kesadaran merek (brand awareness).

3. Perspektif Proses Internal

Proses internal perlu diperhatikan agar lebih efektif dalam mencapai tujuan terkait keuangan dan pelanggan. Anda harus menetapkan tujuan mengenai sasaran operasional internal, seperti perbaikan proses, optimalisasi kualitas produk, dan pemanfaatan kapasitas produksi.

4. Perspektif Pertumbuhan dan Pembelajaran

Perusahaan juga membutuhkan pertumbuhan dan pembelajaran agar lebih berkembang. Perspektif ini begitu luas sehingga dibagi menjadi tiga komponen, yaitu:

  • Modal manusia, mencakup skill, bakat, dan pengetahuan.
  • Modal informasi, mencakup sistem informasi, jaringan, dan infrastruktur teknologi.
  • Modal organisasi, mencakup budaya, kepemimpinan, kerja sama tim, dan keterlibatan karyawan.

Siapa Saja yang Bisa Menggunakan Balanced Scorecard?

Semua perusahaan dari berbagai industri bisa menggunakan BSC untuk menilai kinerjanya. Hanya saja, BSC lebih sering digunakan oleh kepala departemen atau divisi dan pimpinan perusahaan tingkat eksekutif.

Efektivitas penggunaan BSC terlihat dari integritas dan dukungan penuh dari anggota tim. Itulah pentingnya menyampaikan dan mengintegrasikan strategi dalam BSC kepada setiap karyawan. Intinya, BSC tidak akan berjalan efektif apabila Anda masih menjalankan gaya kepemimpinan tradisional yang kurang transparan kepada anggota tim.

Manajemen apa pun perlu mengimplementasikan BSC dalam setiap proses bisnisnya agar kinerja perusahaan berjalan efisien. Pada akhirnya, tujuan atau visi perusahaan pun tercapai secara konsisten berkat kehadiran BSC.

Bagaimana Contoh dari Balanced Scorecard?

Sebelum mengetahui contohnya, Anda harus memahami proses pembuatan BSC. Langkahnya dimulai dari menetapkan visi masa depan, tujuan strategis, faktor penentu keberhasilan, indikator untuk memantau performa, dan terakhir adalah inisiatif yang ingin dilakukan.

Anda bisa melihat tabel di bawah ini untuk mengetahui contoh BSC yang sederhana.

  Objektif Tujuan Indikator Inisiatif
Perspektif Keuangan Meningkatkan pendapatan Pendapatan bersih sebesar 10% Laporan keuangan Menyediakan metode pembayaran baru
Perspektif Pelanggan Tingkat pembelanjaan pelanggan tinggi Peningkatan penjualan 15% dari bulan sebelumnya Invoice penjualan Penyediaan paket bundling
Perspektif Proses Internal Menawarkan saluran penjualan yang baru 30% penjualan berasal dari saluran baru Persentase penjualan dari saluran baru Membuka cabang online di aplikasi e-commerce
Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan Memiliki tenaga penjualan dengan skill mumpuni Pelatihan tim penjualan Sertifikat yang diperoleh tim penjualan Mengadakan pelatihan tim penjualan oleh mentor yang ahli

Selain untuk mengukur efektivitas kinerja dan strategi perusahaan dalam mencapai tujuannya, Anda pun dapat menggunakan BSC untuk mengetahui kontribusi karyawan dalam mewujudkan tujuan besar perusahaan. Hal ini terlihat dari perspektif pembelajaran dan pertumbuhan yang memasukkan faktor modal manusia di dalamnya.

Tentunya tidak mudah bagi karyawan untuk melepaskan ambisi pribadi dan menyelaraskan tujuannya sesuai tujuan perusahaan. Anda dapat memberikan rewards berupa Pluxee Gift kepada karyawan atas kerja keras mereka. Pluxee Gift menjadi hadiah yang pas bagi karyawan dapat digunakan di lebih dari 640 merchants dan 23.700 outlets sesuai kebutuhan mereka. Hubungi kami segera dan berikan semangat kepada karyawan Anda hanya dengan voucher belanja ini.